Di momen Hari Guru Nasional ini, mari berhenti sejenak, memejamkan mata, dan mengingat suara seorang guru yang dulu pernah mengatakan, “Kamu bisa”, tepat pada saat kita hampir menyerah. Dalam keheningan itu, kita mungkin kembali merasakan hangatnya dorongan, tatapan penuh keyakinan, atau senyum yang menenangkan.
Hari Guru Nasional hadir bukan sekadar perayaan, tetapi undangan bagi kita semua untuk kembali merenungi betapa dalamnya jejak yang ditinggalkan seorang guru dalam perjalanan hidup kita. Guru adalah sosok yang sering terlupakan, tetapi sebenarnya merekalah yang pertama kali melihat potensi dalam diri kita, jauh sebelum kita melihatnya sendiri. Mereka hadir setiap hari, membawa kelelahan yang disembunyikan, kegelisahan yang tak pernah dikeluhkan, dan harapan yang tak pernah padam.
Dalam ruang kelas yang sederhana, mereka menanamkan mimpi, merawat keyakinan, dan membangun jembatan menuju masa depan. Banyak anak tersenyum dan percaya diri hari ini karena ada guru yang pernah memilih untuk tidak menyerah pada mereka.
Namun, perjalanan seorang guru bukanlah kisah yang mudah. Di balik senyum yang kita lihat, ada malam-malam panjang yang digunakan untuk menyiapkan pembelajaran. Ada kekhawatiran tentang murid-murid yang membutuhkan perhatian khusus. Ada rasa lelah yang tidak pernah benar-benar hilang, tetapi mereka tetap bangun setiap pagi dengan hati yang siap melayani. Refleksi ini mengajak kita menyadari bahwa perjuangan guru bukan hanya soal mengajar, tetapi juga mencintai. Mencintai profesinya, murid-muridnya, dan masa depan yang mereka perjuangkan.
Di momen ini, mari kita sejenak menundukkan kepala dengan penuh hormat. Setiap keberhasilan anak, setiap perubahan sikap, setiap mimpi yang tumbuh diam-diam, semuanya menyimpan bagian dari ketulusan seorang guru. Mereka mungkin tidak meminta ucapan terima kasih, tetapi mereka layak mendapat doa terbaik kita. Semoga pada hari ini, kita kembali melihat guru bukan hanya sebagai profesi, tetapi sebagai cahaya yang menerangi jalan hidup banyak anak. Semoga kita, sebagai masyarakat, juga mengambil bagian dalam menjaga cahaya itu agar tidak pernah padam